Text
Sosiologi Politik
Comte sangat menekankan makna ilmiah dari sosiologi. Bahkan lahirnyandisiplin tersebut terikat pada ide fundamental bahwa seseorang harus mempergunakan metoda-metoda pengamatan yang dipakai oleh ilmu-ilmu alam untuk mempelajati gejala-hejala sosial. Emile Durkheim kelak setuju dengan mengatakan bahwa kita harus memperlakukan fakta-fakta sosial “sebagaimana kita memperlakukan benda-benda”. Kemudia kita akan melihat bahwa para ahli sosiologi modern tidak seluruhnya menganut pandangan ini. Sikap positivis ini merupakan suatu revolusi intelektual yang murni. Sampai dengan abad delapan belas, fakta-fakta sosial dipelajari terutama dari titik-titik filosofis dan etis. Ada usaha yang dibuat untuk memberikan batasan bukan tentang apakah suatu masyarakat itu, akan tetapi apakah seharusnya masyarakat itu di dalam kerangka keyakinan-keyakinan metafisik dan agama terhadap hakekat manusia, tujuan hidup dan semacamnya. Justru pengertian bahwa manusia dan masyarakat harus dipelajari “seperti benda-benda” secara ilmiah, kedengarannya bersifat menghujah menodai sesuatu yang dianggap sakral atau suci.
Kita telah katakan bahwa pergolakan-pergolakan politik mempunyai dua aspek. Pada satu pihak, mereka beradu melawan masing-masing individu yang berjuang merebut kekuasaan atau merebut perhatian dari mereka yang memegang kekuasaan. Pada pihak lain, mereka menempatkan berbagai-bagai kelompok, perkumpulan, dan unsur-unsur sosial melawan satu sama lain. Kaum liberal menekankan aspek pertama; kaum sosialis dan konservatif, pada yang kedua.
Tidak tersedia versi lain